Minggu, 06 Januari 2019

15 Area Pengendalian TI

POSTEST

Soal :
Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus. Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan!

Jawab :

1. Integritas Sistem

  • Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
  • Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
  • Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan.
  • Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan.
  • Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan.
  • Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh.

2. Manajemen Sumber Daya

  • Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem, yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
  • Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan.
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem

  • Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem.
  • Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery

  • Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran)
  • Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).
5. Contigency Planning

  • Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman terhadap fasilitas pemrosesan SI.
  • Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.
6. System S/W Support

  • Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya.
  • Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (system wide logical security).
7. Dokumentasi

  • Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem, diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi ddan schedule operasi.
  • Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.
8. Pelatihan atau Training

  • Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
  • Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.
9. Administrasi

  • Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggung jawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting atau charge out yang digunakan.
  • Termasuk di dalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik

  • Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi.
  • Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan, juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi.
11. Operasi

  • Diprogram untuk merespon permintaan atau keperluan SO.
  • Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi.
  • Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem shift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.
12. Telekomunikasi

  • Review terhadap logical and physical access control.
  • Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi Electronic Data Interchange (EDI)
  • Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.
13. Program Libraries

  • Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development.
  • Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14. Application Support

  • Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem.
  • Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI.
  • Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.
15. Microcomputer Controls

  • Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki
  • Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

Konsep Proses Pencapaian Tujuan


PRETEST

Soal :
Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'. Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?

Jawab :
'Proses Pencapaian Tujuan' merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.

Dengan konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak pada lapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah pengorganisasian orkes simfoni. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yg dimiliki pemain orkesnya, tetapi yg diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

Kamis, 15 November 2018

Tiga Aspek Kata Kunci Pada Definisi Control dan Langkah Perencanaan Audit


POSTEST
      1.      Jelaskan tiga aspek kata kunci pada definisi kontrol.
      2.      Jelaskan langkah-langkah dalam perencanaan audit.

JAWAB
Tiga aspek kata kunci definisi kontrol :
1.      Pengendalian adalah sebuah sistem (A control is A system)
Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen  yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.
2.      Keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan (Unlawfulevents)
Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada otorisasi (Unauthorized), tidak akurat (inaccurate), tidak lengkap (incomplete), redundansi (redundant), tidak efektif (ineffective) atau tidak efisien (inefficient) pemasukan data kedalam sistem.
3.  Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent), mendeteksi (detect), atau mengoreksi (correct) kejadian / peristiwa yang tidak sesuai dengan aturan / hukum (unlawful events).

Langkah-langkah Dalam Perencanaan Audit :
      1.      Pemahaman Bisnis dan industri klien
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.

      2.      Prosedur analitik
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.

      3.      Mempertimbangkan materialitas awal
Materialitas merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam audit laporan keuangan karena materialitas mendasari penerapan standar auditing, khususnya pengerjaan lapangan, dan stndar pelaporan.materialitas adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang salah pada informasi akuntansi yang dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

      4.      Mempertimbangkan resiko audit.
Audit harus mempertimbangkan risiko audit dalam melakukan perencanaan audit. Risiko audit adlah risiko tidak diketahuinya kesalahan yang dapat mengubah pendapat auditor atas suatu laporan keuangan yang diaudit. Risiko audit terdiri dari atas tiga komponen, yaitu: Risiko bawaan, Risiko pengendalian, & Risiko deteksi.

      5.      Menetapkan strategi audi tawal untuk asersi-asersi.
Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi yang signifikan bertujuan agar auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit dapat menurunkan risiko audit pada tingkat serendah mungkin untuk mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan

      6.      Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien.
Standar pengerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan sebik-baiknya, termasuk sifat, dan jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribisi dan lain-lain.

Sumber dan Referensi :

Selasa, 13 November 2018

Evaluasi/Audit Sistem Informasi

PRETEST

Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai evaluasi/audit sistem informasi.

JAWAB

            1.     Definisi
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya, antara lain:
·         Pengamanan atas aktiva (asset).
·         Pemeliharaan atas integritas data.
·         Peningkatan Efektifitas Sistem
·         Peningkatan Efisiensi Sistem

            2.     Manfaat Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi merupakan hal yang penting bagi sebuah organisasi untuk dapat menghindari:
·         Kerugian akibat kehilangan data
·         Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer
·         Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah
·         Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)
·         Nilai hardware, software dan personil sistem informasi
·         Pemeliharaan kerahasiaan informasi

            3.     Aspek Audit Sistem Informasi
Jika melihat tujuan Audit Sistem Informasi pada bagian atas, maka terdapat dua aspek utama, yaitu:
·       Conformance (Kesesuaian)
Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
·       Performance (Kinerja)
Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).


Sumber dan Referensi :

Minggu, 15 Oktober 2017

Dapatkah Kecerdasan Buatan Melebihi Kecerdasan Manusia?

Di zaman modern ini, semua manusia selalu menginginkan semuanya serba otomatis, serba modern, serba praktis, dan juga serba fleksibel. Oleh karena itu, manusia berlomba-lomba membuat mesin, baik yang sederhana maupun modern. Contoh mesin sederhana di sekitar kita adalah katrol yang berfungsi untuk mengangkut barang-barang yang berat seperti mengangkut peti barang di pelabuhan. Ada juga mesin perontok padi yang memudahkan petani untuk merontokkan padi dari batang jeraminya sehingga tidak perlu lagi merontokkan padi dengan cara digebukkan ke dalam kayu.

 Hampir setiap aktivitas manusia sehari-hari dibantu oleh mesin. Pertanyaannya, apakah kita mungkin membuat mesin menjadi cerdas? Jawabannya sangat mungkin karena perkembangan teknologi setiap hari berkembang pesat begitu juga dengan kecerdasan manusia. Manusia mempunyai akal yang cerdas untuk mempelajari, memahami, berfikir, dan mengambil keputusan sehingga manusia sudah menerapkan kecerdasan buatan pada mesin yang dapat meniru, melakukan, mengambil keputusan dan bertindak seperti yang dilakukan oleh manusia. Banyak sekali mesin cerdas di sekitar kita contohnya mesin cuci, pintu geser otomatis, vending machine, parking gate, vacuum cleaner, dan masih banyak yang lainnya. Contoh mesin cerdas yang ingin saya bahas disini adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI).

MRI adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. MRI termasuk mesin cerdas karena mesin ini telah menerapkan kecerdasan buatan di ruang lingkup sistem pakar. Bidang ilmu ini mempelajari bagaimana membangun sistem atau komputer yang memiliki keahlian untuk memecahkan masalah dan menggunakan penalaran dengan meniru atau mengadopsi keahlian yang dimiliki oleh pakarnya.

MRI dapat membantu dokter untuk memeriksa dan menghasilkan gambar organ, jaringan, dan sistem rangka dengan resolusi tinggi. Hal itu nantinya dapat membantu dokter melakukan diagnosis berbagai kondisi pada tubuh pasien. Pemanfatan MRI untuk memeriksa ba-gian dalam tubuh sangat efektif karena memiliki kemampuan membuat citra potongan koronal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat. MRI menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan sinar X.

Kehadiran mesin cerdas di sekitar kita tentunya sangat membantu dalam melakukan pekerjaan yang mudah maupun yang sulit, Pertanyaannya apakah kita mampu membuat mesin yang lebih cerdas dari manusia? Menurut saya kita tidak mampu karena manusia lah yang membuat kecerdasan buatan itu sendiri. Kecerdasan buatan dan kecerdasan manusia merupakan dua hal yang berbeda. Kecerdasan buatan memang kreatif karena untuk menambah pengetahuan harus melalui sistem yang dibangun, sedangkan kecerdasan alami manusia lebih kreatif karena manusia memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan menggunakan pengalaman secara langsung dan pemikiran manusia dapat digunakan secara luas.

Jika dilihat secara logika, MRI memang mesin yang sangat cerdas melebihi kecerdasan manusia karena dapat melihat dan memeriksa bagian dalam tubuh manusia yang sangat sulit dilakukan oleh dokter. Tetapi, yang membuat alat MRI itu adalah manusia itu sendiri. Manusia dapat berpikir, belajar, memahami, menganalisa, dan memecahkan suatu masalah menggunakan akal mereka sendiri, sedangkan komputer tidak dapat menganalisa dan memecahkan suatu masalah tanpa bantuan manusia sebagai user yang mengatur dan mengontrol komputer atau mesin tersebut.

Referensi:

Minggu, 07 Mei 2017

ANALISA WEBSITE PEMERINTAH DAN KETERKAITANNYA DENGAN PENERAPAN MODEL TQM


Hanif Arief Fadilah

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Jurusan Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
Jl.Margonda Raya No.100 (021)78881112 Depok


ABSTRAK

            Perkembangan Teknologi yang semakin pesat tentunya membawa dampak positif bagi penggunanya, salah satunya adalah mendapatkan informasi yang terbaru dari website-website tertentu. Pada paper ini, penulis bertujuan untuk menganalisa berbagai pola implementasi dan kualitas manajemen pada tiga website milik pemerintah yaitu milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pariwisata. Dengan menggunakan metode penelitian yang diambil dari situs alexa.com, hasil analisa dari situs tersebut dan dari model-model TQM (ISO 9000, MBNQA, Balanced Scored, Six Sigma, Quality Control Circle) dapat disimpulkan bahwa ISO 9000 merupakan model yang paling cocok untuk diterapkan pada ketiga web tersebut.

Kata Kunci : analisa, TQM, ISO 9000

PENDAHULUAN

            Informasi sangatlah penting bagi kita, karena dengan adanya informasi, kita menjadi tahu hal-hal penting yang kita butuhkan saat ini. Banyak cara untuk menyampaikan informasi, baik lewat media cetak maupun dunia maya. Pada saat ini, sudah banyak perusahaan atau instansi pemerintahan yang memiliki website sendiri untuk memberikan informasi kepada penggunanya mengenai perkembangan terbaru dari perusahaan atau instansi tersebut. Selain memberikan informasi, website tersebut juga memberikan pelayanan kepada pengguna contohnya di website kemdikbud terdapat layanan “rumah belajar”. Pada layanan ini, pengguna bisa belajar online disini tanpa harus keluar rumah. Peran dari suatu website sangatlah penting oleh karena itu, suatu website harus memperhatikan beberapa aspek yaitu usability, isi/content yang menarik dan bermanfaat, waktu akses yang cepat, user friendly dan lain-lain. Suatu website tentunya juga harus memiliki TQM (Total Quality Management). Apa itu TQM?      
      TQM adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi website tersebut. Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk.
2.   Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
3.    Program TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4.   Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.

METODE PENELITIAN

         Dalam analisa ketiga website pemerintahan tersebut digunakan metode pengambilan data dari satu situs penyedia data trafik yaitu Alexa.com. metode yang diambil ini bersifat objektif yang artinya data yang dihasilkan oleh situs Alexa.com merupaka data yang bersifat fakta sesuai dengan berapa banyak setiap website dikunjungi oleh pengunjung. Hasil analisa yang dapat diperoleh yaitu :

  1. Global Rank (traffic rank) :  penilaian popularitas sebuah situs dengan angka. Semakin kecil nilai rank situs tersebut tandanya situs itu sangat terkenal.
  2. Audience Geography : persentase pengunjung website berdasarkan lokasi atau wilayah saat mengakses website tersebut
  3. Bounce Rate :  rasio jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja pada suatu website
  4. Daily Pageview pervisitor : halaman yang dilihat oleh pengunjung website perharinya
  5. Daily Time On Site : lamanya pengunjung berada pada website
  6. Top Keyword : kata kunci yang paling populer pada suatu website.
  7. Who Visit : siapa saja yang sering mengunjungi setiap website baik dari gender, pendidikan, maupun tempat pengaksesannya.
Untuk menentukan model TQM (Total Quality Management) mana yang cocok untuk setiap website diperlukan analisis dan pemahaman tentang TQM (Total Quality management) baik dari pengertian, macam-macam model TQM, manfaat atau tujuan dari tiap model TQM itu sendiri. Karena setiap model TQM mempunyai kekurangan serta kelebihan. Oleh sebab itu kita perlu memahami model mana yang cocok untuk website yang kita analisis.

 PEMBAHASAN

            Pembahasan disini akan dibagi menjadi tiga bagian, yang pertama analisa ketiga website pemerintahan menggunakan situs alexa.com dan yang kedua mengenai TQM yang terdiri dari pengertian, macam-macam model TQM, manfaat atau tujuan dari tiap model TQM itu sendiri dan yang terakhir model TQM yang diterapkan pada website.

      1.      Analisa Website
            Traffic Rank adalah fasilitas pada situs web alexa.com yang menyediakan informasi mengenai ranking atau peringkat suatu situs, baik ranking di dunia maupun lokal. Alexa Traffic Rank mempunyai nilai peringkat dari nilai terkecil yaitu angka 1 ( satu ) sampai dengan seterusnya ( nilai berjuta-juta ) yang mana dalam perhitungan sistem apabila semakin kecil nilai rank situs anda maka semakin baguslah peringkat situs tersebut.





Setelah di analisis, dapat disimpulkan bahwa website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( http://www.kemdikbud.go.id/ ) menempati posisi ke 2.689 dari seluruh situs di dunia dan di Indonesia, website ini menempati posisi ke 61. Maka dapat dinyatakan bahwa situs kemdikbud ini memiliki peringkat yang bagus dibandingkan dengan kedua website lainnya.

            Bounced Rate adalah persentase jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja pada website yang anda miliki. Semakin kecil persentase bounce rate yang ditunjukkan, maka kinerja website tersebut akan semakin baik. Daily Pageviews per Visitor adalah jumlah halaman yang dilihat oleh pembaca perharinya dan Daily Time on Site adalah lama waktu yang dihabiskan pembaca saat berada di website anda.





Setelah di analisa, Website milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia http://kemdikbud.go.id memiliki tingkat persentase Bounce Rate yang cukup rendah yaitu 29,30%, Daily Time on Site menunjukkan angka 9:10 beda tipis dengan website http://kemendag.go.id yang menunjukkan angka 10:46, tetapi di bagian Daily Pageviews website kemdikbud menempati posisi tertinggi yaitu dengan jumlah halaman rata-rata 5 lembar. Maka dapat dikatakan bahwa situs kemdikbud mampu memikat pembaca bertahan lama untuk mengunjungi website tersebut.
      
      2.      Total Quality Management (TQM)
    TQM adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi website tersebut. Prinsip TQM Menurut Hensler dan Brunell  ada empat prinsip yaitu :
a.       Kepuasan Pelanggan
b.      Respek Terhadap Setiap Orang
c.       Manajemen Berdasarkan Fakta
d.      Perbaikan Berkesinambungan
Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk.
2.   Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
3.    Program TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4.  Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.

Model-model TQM

ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO 9000 dengan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan pedoman bagi sebuah organisasi dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi. TQM dan ISO 9000 merupakan metode perbaikan mutu yang memiliki kesamaan dalam tahapan penerapannya. ISO 9000 memiliki peranan dalam TQM. Standar mutu tersebut dapat memberikan pesan aktual dan potensial kepada pelanggan, bahwa institusi menggunakan mutu secara serius, dan bahwa kebijakan serta praktiknya sesuai dengan standar mutu nasional dan internasional.

MBNQA
MBNQA telah menjadi centerpiece Baldrige National Quality Program sejak 1988. Merupakan sebuah penghargaan yang diberikan secara tahunan di dalam pengakuan kinerja unggul pada perusahaan-perusahaan Amerika. Fokus Baldrige adalah seluruh kinerja sistem manajemen organisasi, dan mutu produk atau layanan yang belum bersertifikasi.  Kriteria Baldrige untuk kinerja unggul, terdiri atas 7 (tujuh) perspektif finansial dan non-finansial. Kriteria membentuk kerangka kerja yang mampu beradaptasi pada berbagai organisasi untuk meningkatkan kinerja menyeluruh.

Balance Scorecard
Balanced Scorecard adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk kegiatan usaha untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.

Six Sigma
Six Sigma adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat – untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal, yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram. Six Sigma adalah metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus. Intinya agar dapat meningkatkan kualitas dan kinerja bisnis, kesuksesan six sigma bergantung pada kemampuan memecahkan masalah.

Quality Control Circle
QCC adalah kelompok kecil pekerja yang bekerja bersama-sama untuk berkontribusi terhadap peningkatan perusahaan, menghormati kemanusiaan dan memba- ngun kelompok kerja yang menyenangkan melalui pengembangan potensi terbatas yang dimiliki staf. Orang-orang tim QCC biasanya datang dari area kerja yang sama yang secara sukarela bertemu pada dasar yang sama untuk mengidentifikasi, menganalisis investigasi dan menyelesaikan masalah-masalah kerja mereka yang berhubungan.

Manfaat TQM
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
o   Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
o   Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
o   Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi adalah:
o   Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
o   Staf lebih termotivasi
o   Produktifitas meningkat
o   Biaya turun
o   Produk cacat berkurang
o   Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

      3.      Model TQM yang diterapkan pada website

Penerapan model TQM yang tepat untuk ketiga website yang dikelola oleh pemerintah yaitu http://kemdikbud.go.id , http://kemendag.go.id , dan http://kemenpar.go.id menurut penulis termasuk kedalam model implementasi ISO 9000 karena menerapkan delapan prinsip manajemen yaitu :

      1.      Fokus pada pelanggan
Pelanggan adalah kunci untuk meraih keuntungan. Oleh karena itu, organisasi harus mengerti keinginan pelanggan sekarang dan masa depan dengan berusaha memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan.

      2.      Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki kemampuan untuk menciptakan visi yang mengandung kewajiban untuk mewujudkannya, yang membawa orang lain ke tempat yang baru, yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya ke dalam kenyataan. Hal yang dilakukan pemimpin adalah menginspirasi orang lain dan memberdayakan orang lain untuk mewujudkan visinya, menarik orang lain bukan mendorongnya.

      3.      Keterlibatan personel
Keterlibatan personal adalah dasar yang dipentingkan dalam prinsip manajemen mutu. Personel pada semua tingkatan adalah modal utama perusahaan, dimana keterlibatan kemampuannya secara pebuhu sangat bermanfaat bagi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada personel untuk merencanakan menerapakan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan adanya keterlibatan personel, maka akan memacu karyawan untuk lebih aktif dalam melihat peluang untuk peningkatan, kompetensi, pengetahuan dan pengalaman.

      4.      Pendekatan proses
Pendekatan proses merupakan identifikasi yang sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan keterangan yang mempengaruhi setiap proses. Proses tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu proses inti (proses yang memiliki hubungan langsung dengan pelanggan dan mendapat efek langsung dari pelanggan), proses pendukung (sebagai pendukung proses inti dan menghasilkan data, informasi atau mengatur administrasi yang terprosedur), proses manajemen (proses yang memliki karakteristik untuk melakukan pengendalian dan pembuatan keputusan.

      5.      Pendekatan sistem untuk pengelolaan
Pendekatan sistem untuk pengelolaan baru dapat dilakukan jika pendekatan proses telah diterapkan. Dengan kata lain, pendekatan sistem untuk pengelolaanadalah kumpulan dari pendekatan proses. Pendekatan sistem ke manajemen didefinisikan sebagai pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan dengan efektif dan efisien.

      6.      Peningkatan berkesinambungan
Peningkatan berkesinambungan harus menjadi sasaran tetap perusahaan. Hal ini berbeda dengan peningkatan secara terus-menerus. Pada peningkatan berkesinambungan, setelah dilakukan peningkatan tidak langsung ditingkatkan lagi, melainkan dilakukan stabilisasi. Bila stabilisasi sudah berjalan, baru dilakjutkan ke peningkatan yang selanjutnya.

      7.      Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan analisis data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

      8.      Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
Organisasi dan pemasoknya adalah saling ketergantungan dan merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam memberikan nilai.

KESIMPULAN

   Dari ketiga website yang sudah di analisa, popularitas terbesar terdapat pada http://www.kemdikbud.go.id dengan menempati posisi ke 2.689 dari seluruh situs di dunia dan di Indonesia, website ini menempati posisi ke 61 Hal ini dimungkinkan karena website ini salah satu website yang paling sering mengupdate tentang  info-info penting terbaru yang berkenaan dengan dunia pendidikan. Para kalangan pelajar dan mahasiswa yang ingin mendapat info terbaru seputar dunia pendidikan yang terkait beasiswa dan lain-lain, kami yakini sebagai salah satu alasan mengapa website ini memiliki popularitas cukup tinggi. Dan dari hasil analisa penulis, ketiga website tersebut termasuk kedalam model TQM ISO 9000. Untuk menerapkan TQM itu sendiri kita juga perlu memahami tujuan, prinsip dasar serta model-model TQM yang sudah dijabarkan diatas. Yakni secara singkat tujuan TQM ialah perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Serta prinsipnya ialah difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total. Dan model-model TQM yang dapat di terapkan oleh perusahaan ataupun organisasi yaitu ISO 9000, MBNQA, Balanced Scorecard, Six Sigma ataupun Qualitiy Control Circle.


SARAN

            Setiap website selalu memiliki kekurangan, dengan adanya analisa melalui situs alexa.com diharapkan kepada setiap website dapat memperbaiki websitenya baik dari segi interface maupun layanan yang diberikan di website tersebut sehingga para pengunjung dapat lebih terbuka dan lebih mudah untuk mengakses website yang berhubungan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan hiburan sehingga dapat memperoleh informasi yang terbaru dan menarik. Untuk setiap organisasi dan perusahaan untuk selalu menerapkan TQM (Total Quality Management) untuk peningkatan mutu dan standarisasi produk maupun jasa. dengan Total Quality Management yang diterapkan diharapkan organisasi dan perusahaan dapat terus bersaing dan menciptakan produk yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

         http://www.kemdikbud.go.id
         http://www.kemendag.go.id
         http://www.kemenpar.go.id