Assalamualaikum
wr.wb
Pengambilan
keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit
sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya
alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan
semakin sulit dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, hendaknya kita mengambil
keputusan dengan hati-hati dan bijaksana. Nah pada kali ini saya akan coba
membahas apa sih pengertian pengambilan keputusan, bagaimana proses pengambilan
keputusan dan apa saja faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan? Yuk kita bahas.
Definisi
Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi)
atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
•
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
• Menurut Sondang P. Siagian pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat.
• Menurut James A. F. Stoner pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan
suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Dasar
Pengambilan Keputusan
Menurut
George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi
atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan
dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman
memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap
keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu
akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau
tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.
Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah
suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses
pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional,
keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pada
pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
• Kejelasan Masalah
• Orientasi Tujuan :
“Kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai”
• Pengetahuan Alternatif : “Seluruh alternatif
diketahui jenisnya dan konsekuensinya”
• Preferensi yang jelas : “Alternatif bisa diurutkan
sesuai kriteria”
• Hasil Maksimal : “Pemilihan alternatif terbaik didasarkan
atas hasil ekonomis yang maksimal”
Jenis-jenis
Keputusan Organisasi
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat
digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil
keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam
mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan organisasi
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin
dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil
pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry (1989) faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam mengambil keputusan adalah sebagai berikut:
1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang
emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada
kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.
4. Jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang
cukup lama;
7. Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar
dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9. Setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut
mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh,
seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari
tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah
laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan
bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan
kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan
dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada.
Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
Proses pengambilan keputusan
Proses
Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan didefinisikan sebagai
langkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang
tersedia. Adapun langkah sistematis yang harus dilakukan dalam proses
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
atau mengenali masalah yang dihadapi
2. Mencari
alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi
3. Memilih
alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
4 Melaksanakan
alternatif tersebut
5. Mengevaluasi
apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Implikasi Manajerial
dalam Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif
dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala
sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya
dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan
kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Nah demikian artikel tentang teori pengambilan keputusan yang sudah saya rangkum dari beberapa sumber, mohon maaf bila ada kekurangan atau salah kata.
Wassalamualaikum wr.wb.
Sumber :